Pemerintah melalui program pemerataan pendidikan nasional akan membangun 65 sekolah rakyat di sejumlah wilayah di Indonesia. Langkah ini diambil untuk menjawab kebutuhan pendidikan masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), sekaligus memperluas akses belajar bagi anak-anak yang belum terjangkau sistem formal.
Program ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang untuk meningkatkan kualitas dan kesetaraan pendidikan di seluruh pelosok negeri.
Tujuan Pembangunan Sekolah Rakyat
Sekolah rakyat dirancang sebagai lembaga pendidikan nonformal yang fleksibel dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat lokal. Sehingga beberapa tujuan utama dari pembangunan ini antara lain:
-
Menyediakan akses pendidikan dasar di daerah yang belum memiliki fasilitas sekolah
-
Mengurangi angka putus sekolah di wilayah pedesaan dan terpencil
-
Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses belajar mengajar
-
Menanamkan nilai kebangsaan, keterampilan hidup, dan literasi dasar
Sebaran Lokasi Sekolah Rakyat
Dari total 65 lokasi yang akan dibangun, pemerintah telah memprioritaskan wilayah yang paling membutuhkan akses pendidikan. Kemudian beberapa provinsi yang akan mendapatkan alokasi pembangunan antara lain:
-
Papua dan Papua Barat: 15 lokasi
-
Nusa Tenggara Timur: 10 lokasi
-
Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat: 8 lokasi
-
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara: 12 lokasi
-
Aceh, Sumatera Selatan, dan Bengkulu: 10 lokasi
-
Wilayah lain di Jawa dan Bali (desa terpencil): 10 lokasi
Daftar lokasi lengkap akan di umumkan secara resmi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam waktu dekat.
Pendekatan Inovatif dalam Pengelolaan
Berbeda dari sekolah formal, sekolah rakyat mengadopsi pendekatan komunitas. Artinya, guru atau fasilitator bisa berasal dari warga sekitar yang memiliki kemampuan mengajar, dengan dukungan pelatihan dari pemerintah. Kurikulum juga di sesuaikan dengan konteks lokal, termasuk kearifan budaya dan keterampilan yang relevan dengan lingkungan.
Harapan dan Dampak Program
Pemerintah berharap, dalam lima tahun ke depan, keberadaan sekolah rakyat ini mampu menekan kesenjangan pendidikan antarwilayah. Tak hanya sekadar tempat belajar, sekolah rakyat di harapkan menjadi pusat pemberdayaan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang selama ini kurang tersentuh pembangunan.
Kesimpulan
Pembangunan 65 sekolah rakyat merupakan langkah nyata pemerintah dalam memperluas jangkauan pendidikan inklusif dan berkelanjutan. Namun dengan lokasi yang tersebar di berbagai provinsi, program ini menjadi harapan baru bagi anak-anak Indonesia untuk mendapatkan hak belajar yang layak di mana pun mereka berada.