Mark Zuckerberg kembali menggemparkan dunia teknologi. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, CEO Meta itu menyampaikan pernyataan menarik: era media sosial berbasis “scrolling tanpa akhir” kemungkinan besar akan segera berakhir. Apa sebenarnya yang dimaksud oleh Zuckerberg? Dan ke mana arah media sosial ke depannya?
Apa Itu “Era Scroll-Tanpa-Henti”?
Istilah scroll-tanpa-henti mengacu pada model konsumsi konten yang kini mendominasi platform seperti Facebook, Instagram, dan TikTok. Pengguna disuguhkan konten secara terus-menerus tanpa jeda, yang secara tidak langsung mendorong konsumsi pasif dan kebiasaan adiktif.
Model ini selama bertahun-tahun menjadi fondasi utama dari desain media sosial modern.
Zuckerberg Buka Suara: “Kita Akan Masuk ke Fase Baru”
Dalam pernyataannya, Zuckerberg mengatakan bahwa perilaku pengguna mulai bergeser. Ia menyebutkan bahwa pengalaman online tidak lagi hanya soal melihat feed dan konten viral.
Menurutnya:
“Kami melihat perubahan besar dalam cara orang ingin berinteraksi. Bukan lagi hanya duduk dan scroll, tapi ikut berpartisipasi—secara lebih aktif dan lebih personal.”
Fokus Baru Meta: AI, Komunitas, dan Dunia Virtual
Zuckerberg menekankan bahwa masa depan platform digital akan lebih banyak melibatkan:
1. Kecerdasan Buatan (AI) sebagai Pendamping
Penggunaan AI kini diarahkan bukan hanya untuk menyarankan konten, tapi juga untuk mendampingi pengguna dalam aktivitas sehari-hari—termasuk interaksi sosial yang lebih bermakna.
2. Komunitas Kecil dan Obrolan Pribadi
Meta melihat peningkatan dalam interaksi melalui grup privat, komunitas tertutup, dan obrolan personal. Algoritma pun akan di arahkan untuk memperkuat hubungan nyata, bukan sekadar viralitas.
3. Pengalaman Imersif Lewat Metaverse
Zuckerberg tetap percaya bahwa metaverse adalah bagian besar dari masa depan digital. Meski tidak secepat yang di perkirakan sebelumnya, transisi menuju dunia virtual tetap berjalan.
Apa Dampaknya Bagi Pengguna?
Jika prediksi Zuckerberg benar, maka kita akan melihat:
-
Penurunan konten viral massal, berganti dengan konten yang lebih kontekstual dan personal.
-
Pengalaman yang lebih interaktif, seperti ruang virtual, obrolan AI, hingga live room eksklusif.
-
Perubahan algoritma yang mendorong keterlibatan berkualitas, bukan sekadar durasi.
Kesimpulan: Bukan Akhir Media Sosial, Tapi Awal Babak Baru
Pernyataan Zuckerberg bukan pertanda bahwa media sosial akan hilang, melainkan bertransformasi. Dari konsumsi pasif menjadi partisipasi aktif. Dari sekadar scroll menjadi pengalaman yang lebih dalam dan terkoneksi.